Jika kita pergi ke Yogyakarta, kaos Dagadu jagonya oleh-oleh. Jika kita pergi ke Bali, kaos Joger sudah menanti untuk di bawa pulang. Sedangkan jika kita pergi ke Bandung, kaos Motekar siap merambah pasar kaos Bandung dengan desainnya yang Bandung banget.
Berawal dari dua tahun lalu, tiga mahasiswa ITB yang hobi mendesain gambar pada kaos menawarkan sejumlah desain mereka kepada para mahasiswa baru yang sedang menjalani ospek.
Ternyata di luar dugaan, desain mereka banyak diminati dan diterima oleh para mahasiswa itu.
Tak ayal, pundi-pundi uang pun masuk ke kantong mereka sebagai hasil dari produksi 1.500 kaos yang dipesan dari para mahasiswa itu.
Ketiga mahasiswa ITB itu adalah Pipin Pramudia, Moch. Riza Irmawan, dan Ludi Iskandar.
Keuntungan yang diperoleh itu tidak lantas mereka hamburkan untuk bersenang-senang ataupun membeli barang-barang yang mereka inginkan, namun mereka kumpulkan untuk membeli alat konfeksi sebagai bisnis jangka panjang untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Seiring meningkatnya pasar pada produk Motekar, bisnis konfeksi ini semakin berkembang dan mulai menggelar promosi dengan membuka jaringan di internet dan pameran-pameran industri kreatif.
Pipin Pramudia, Manajer Operasional Motekar, mengatakan perusahaannya saat ini berkembang dengan menambah produk yang diproduksinya, tidak hanya kaos, tetapi juga memproduksi jaket, pin, mug, kartu undangan, dan barang-barang konfeksi lainnya.
Tak hanya itu, belakangan, Motekar kembali membuat inovasi dengan membuat Kaus Asli Bandung, yang diharapkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Bandung.
“Kami menciptakan kaus-kaus yang menggambarkan kebudayaan khas Bandung mengingat kaus yang selama ini dijual di distro-distro kebanyakan desainnya berbau kebarat-baratan,” kata dia.
Desain dalam Kaus Asli Bandung ini, Pipin mengatakan ada sekitar 15 desain yang saat ini sudah dikembangkan, jumlahnya sekitar 150 kaus dan siap dilempar ke pasaran mulai Oktober tahun ini.
15 desain itu diantaranya adalah permainan-permainan khas Bandung, tokoh, heritage, benda budaya Bandung dan sejumlah gambar lainnya yang identik dengan Bandung.
Ia mengaku mematok harga kaus berbahan katun ini mulai Rp40.000 –Rp60.000 per kausnya.
Untuk mempromosikan produk barunya ini, Pipin berencana akan memamerkannya di Pasar Seni ITB yang berlangsung pada 10 Oktober mendatang.
Namun, jika ingin langsung memesannya, lanjut dia, bisa mendatangi outlet Motekar di Jalan Cisitu Lama No. 33 C, Bandung, sekitar 30 meter dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, atau bisa juga menghubungi nomor 085649000440 (Pipin Pramudia).
Pipin mengungkapkan, sementara ini, pemesan kaos memang lebih banyak dilakukan via email atau telepon mengingat pemasarannya pun masih dalam taraf percobaan.
“Mudah-mudahan selepas pasar seni ITB ini, kami akan mencoba membuka jaringan lebih luas lagi seperti memasukan produk kaos asli Bandung ini ke distro-distro dan sejumlah pusat perbelanjaan lainnya,” tandasnya. (Bunga Kusumah)
No comments:
Post a Comment